PERCOBAAN
I
PENGENALAN
MIKROSKOP DAN PENGGUNAAN MIKROSKOP
I.
TUJUAN PERCOBAAN
1.
Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian mikroskop dan
fungsinya
2.
Mahasiswa dapat menggunakan mikroskop untuk mengamati
objek/preparat.
II.
DASAR TEORI
A.
Mikroskop
Mikroskop
merupakan alat terpenting dalam sitologi yaitu bidang yang mempelajari struktur
sel. Namun sekedar menjelaskan beraneka ragam organel dan struktur-struktur
lainnya dalam sel hanya bisa sedikit mengungkapkan fungsinya. (Campbell, 2008).
Mikroskop
pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (
dekat dengan mata ) dan lensa okuler ( dekat dengan benda ). Baik objektif
maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya
dipasang pada roda berputar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang
sesuai dengan perbesaran yang diinginkan.Sistem lensa objektif memberikan
perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian
diproyeksikan ke atas lensa okuler.
Mikroskop
sederhana yang biasa digunakan umumnya menggunakan cahaya dari alam atau juga
dapat menggunakan cahaya lampu sebagai sumber cahaya pengganti matahari. Cahaya
masuk kemudian dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung, cermin
inilah yang akan mengarakan cahaya dari luar kedalam mikroskop. Namun setiap
mikroskop pada dasarnya terdiri atas bagian-bagian optik dan bagian-bagian
merkanik.
Dua nilai
penting sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan penguraiannya, atau
resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat
dibandingkan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra,
yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan
sebagai dua buah titik.
Terdapat
berbagai tipe mikroskop yang masing-masing mempunyai tujuan penggunaan tertentu
dan dengan berbagai macam kelengkapannya pula. Benda atau organisme yang akan
diamati dengan mikroskop harus brukuran kecil dan tipis agar dapat ditembus
oleh cahaya.
Macam-macam
mikroskop, yaitu :
a.
Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai
perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh
dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga
sistem lensa, yaitu lensa objektif, lensa
okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan
lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada
mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler).
Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa objektif yang
bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di
bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat.
Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi
objek dan lensa-lensa mikroskop yang
lain.
b.
Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis
mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar.
Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati
dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama
mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya (Champbell, 2008).
c.
Mikroskop
Pendar
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk
mendeteksi benda asing atau antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus)
dalam jaringan. Dalam teknik ini protein antibodi yang khas mula-mula
dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan
pewarna pendar. Karena reaksi antibodi-antigen itu besifat khas, maka peristiwa
pendar akan terjadi apabila antigen yang dimaksud ada dan dilihat oleh antibodi
yang ditandai dengan pewarna pendar (Volk, 1984).
d.
Mikroskop Medan
Gelap
Mikroskop ini
digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang begitu tipis
yang hampir mendekati batas daya pisah mikroskop majemuk.
e.
Mikroskop Fase
Kontras
Mikroskop ini
digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alaminya, tanpa menggunakan
bahan pewarna. Pada bawah meja objeknya dan pada lensa objektifnya terpasang
perlengkapan fase kontras (Volk, 1984).
f.
Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100
ribu kali, elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai
dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron
transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel (atau
struktur renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM
digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel.
g.
Mikroskop
Elektron Pemayaran
Mikroskop ini
menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya ditransmisikan secara
serempak ke seluruh medan elektron difokuskan sebagai titik yang sangat kecil
dan dapat digerakkan maju mundur pada spesimen (Winatasasmita, 1986).
Cara
penggunaan mikroskop yang benar :
1. Menyiapkan
Mikroskop
2. Meletakkan
mikroskop di atas meja kerja tepat di hadapan kita.
3. Membersihkan
badan mikroskop dengan kain planel. Jangan sekali-kali menggosok lensa dengan
kain selain kain planel.
4. Membuka
kotak peralatan, keluarkan cawan patri yang berisi kaca benda dan kaca penutup.
Bersihkan kaca benda dengan kain katun.
5. Di atas meja
kerja hanya ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya, buku penuntun dan
catatan, bahan-bahan untuk praktikum. Selainnya disingkirkan pada tempat lain
yang sudah disediakan.
6. Mengatur
Masuknya Cahaya ke Dalam Tubus
7. Memperhatikan
keadaan ruang praktikum, darimana arah datangnya cahaya yang lebih terang (
dari depan, kiri, atau kanan ). Cermin mikroskop di arahkan ke sumber cahaya
tersebut. Buka diafragma atau putar lempeng pada posisi lubang sedang.
Mikroskop yang memiliki kondensor diatur posisinya mendekati meja sediaan dan
gunakan cermin datar. Untuk mikroskop tanpa kondensor gunakan cermin cekung.
8. Mengatur
posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek menghadap ke meja sediaan
sampai bunyi klik.
9. Menurunkan
tubus sampai jarak ujung objektif dengan
meja sediaan 5 – 10 mm atau tubus turun maksimal.
10. Meneropong
lewat okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan (perlu latihan) akan nampak
medan bundar putih. Jika terangnya tidak merata; gerakkan sedikit cermin sampai
terangnya rata. Kalau silau, persempit diafragma atau lubang pada lempeng. Jika
medan pandang masih kabur berarti kurang cahaya yang masuk, bukalah diafragma
dan gunakan lubang lebih besar pada lempeng.
11. Mikroskop
siap dipakai mengamati sediaan.
12. Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan
13. Memutar
pengatur kasar atau makrometer ke arah empu jari, tubus turun, jarak objektif
dengan meja sediaan mengecil, lakukan sebaliknya.
14. Memasang
kaca benda yang berisi sediaan awetan di atas meja sediaan sedemikian rupa
sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang meja, jepit kaca benda
dengan sengkeling sehingga tidak goyang.
15. Jarak
objektif dengan kaca benda tidak lebih 10 mm. Jika jarak itu besar, putar
makrometer untuk menurunkan tubus sambil dilihat dari samping ujung objektif
mendekati kaca benda sampai maksimum 5 – 10.
16. Meneropong
lewat okuler sambil tangan memutar makrometer dengan menaikkan perlahan –
lahan. Amati medan pandang sampai muncul bayangan. Kalau tubus telah diangkat,
setengah putaran makrometer belum juga muncul bayangan, berarti terlewatkan.
Ulangi kembali mulai
17. kalau sudah
ada bayangan tapi masih kabur, maka teropong terus sambil memutar mikrometer
naik atau turun sampai bayangan jelas garis atau batasan – batasannya.
18. Memeriksa
perbesaran lensa okuler, lensa objektif dan pembesaran bayangan tersebut.
19. Mengeluarkan
preparat yang telah diamati.
B.
Sel
Tumbuhan
bagian-bagian yang terstruktur yang memiliki fungsi /peran dan organel-organel
dengan fungsi masing-masing. Organel sel tumbuhan dan sel hewan memiliki
perbedaan, dari jumlah-jumlah organnya. Organel-organel tersebut sangat
berperan dalam mendukung setiap kinerja dari tanaman atau tumbuhan. Organel-organel sel tumbuhan dan fungsinya
dapat dilihat seperti dibawah ini.
1.
Organel Sel Tumbuhan : Nukleus
(Inti Sel)
Nukelus (Inti Sel) adalah organel
sel yang sangat penting dan khusus, pusat utama sel yang menyimpan materi
ginetik (kromosom) dari sel tertentu. Fungsi Organel sel Nukleus adalah
mengkoordinasikan proses metabolisme misalnya pertumbuhan sel, sintesis protein
dan pembelahan sel. Inti dan isinya disebut dengan nukleoplasma.
2.
Organel Sel Tumbuhan : Plastida
(Kloroplas)
Plastida (Kloroplas) adalah
bagian sel tumbuhan yang membawa pigmen klorofil. Fungsi Plastida adalah
membantu tumbuhan sehingga dapat menjalani fotosintesis dengan sempurna.
3.
Organel Sel Tumbuhan : Ribosom
Ribosom adalah organel yang memiliki
ukuran yang kecil dan padat didalam sel yang berfungsi sebaga tempat dalam
sintesis protein yang mengandung protein (40%) dan Asam ribonukleat atau RNA
(60%). Ribosom terbagi atas dua yakni ribosom bebas dan ribosom terikat.
ribosom bebas adalah ribosom yang muncul secara bebas sedangkan ribosom terikat
adalah melekat dengan organel retikulum endoplasma.
4.
Organel Sel Tumbuhan : Mitokondria
Mitokondria adalah organel yang
bermembran rangkap yakni membran dalam dan membran luar dengan berlekuk-lekuk
(krista). mitokondria berguna dalam memecah karbohidrat kompleks dan gula yang
dimanfaatkan. Fungsi mitokondria adalah tempat respirasi aerop dalam
pembentukan ATP sebagi sumber energi.
5.
Organel Sel Tumbuhan : Badan
Golgi (Kompleks Golgi)
Badan Golgi adalah kantung pipih
bertumpuk yang tersusun dan terikat oleh membran dengan ukuran kecil dan besar.
Fungsi dari Badan golgi adalah mengangkut zat kimia keluar ke dalam dan keluar
sel setelah lemak dan protein di sintesis oleh retikulum endoplasma, badan
golgi mengubah dan mempersiapkannya untuk keluar dari sel.
6.
Organel Sel Tumbuhan : Retikulum
Endoplasma (RE)
Retikulum Endoplasma (RE) adalah
organel yang menghubungkan antara nukleus dan sitoplasma. Retikulum endoplasma
memiliki kantung yang berbelit-belit. Retikulum endoplasma terbagi dua yakni
Retikulum endoplasma kasar dan halus. retikulum endoplasma kasar adalah
ditutupi oleh ribosom sedangkan retikulum endoplasma halus adalah tidak
ditutupi ribosom atau ditempeli ribososm. Fungsi Retikulum Endoplasma (RE)
adalah penghubung dan pengangkutan struktur steroid, protein dan glikogen dan
senyawa lainnya.
7.
Organel Sel Tumbuhan : Vakuola
Vakuola adalah organel penyimpanan
yang membantu mengatur tekanan turgor sel tumbuhan. vakuola juga membantu pencernaan
intraseluler molekul kompleks dan eksresi pada limbah.
8.
Organel Sel Tumbuhan : Peroksisom
Peroksisom adalah organel sitoplasma
yang mengandung enzim oksidatif. Enzim tersebut digunakan dalam pemecahan
metabolisme asam lemak menjadi gula sederhana. Fungsi dari Peroksisom adalah
memecah asam lemak menjadi gula dan membantu kloroplas dalam proses
fotorespirasi.
C.
Jaringan
Tubuh
tumbuhan tersusun dari sel-sel. Sel-sel tersebut bekumpul menjadi satu yang
akan membentuk suatu jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan
seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Jaringan pada tumbuhan yaitu :
Jaringan
meristem merupakan jaringan yang terdiri atas sekelompok sel yang aktif
membelah. Pembelahan sel tersebut berlangsung secra mitosis. Setiap satu sel
meristematik membelah dan menghasilkan sedikitnya satu anakan sel. setiap
anakan sel dapat meneruskan pembelahan berikutnya. Menurut letaknya, jaringan
meristem dibedakan menjadi 3 yaitu :
a)
Meristem Apikal
Merupakan meristem yang terdapat pada
ujung-ujung batang dan ujung akar tumbuhan. Pembelahan meristem apical
menyebabkan pemanjangan pada batang dan akar tumbuhan. Pertumbuhan ini termasuk
pertumbuhan meristem primer dan jaringan yang dihasilkannya disebut jaringan
primer. Jaringan primer bersifat besifat keras dan berkayu.
b)
Meristem Lateral
Merupakan meristem yang letaknya
sejajar dengan keliling organ tempat jaringan ini ditemukan. Misalnya, berupa
cambium pembuluh dan cambium gabus. Pembelahan meristem lateral menyebabkan
pembesaran pada batang dan akar tumbuhan. Pertumbuhan yang dihasilkan oleh
meristem ini adalah perumbuhan sekunder dan jaringan yang dibentuk adalah
jaringan sekunder.
c)
Jaringan Interkalar
Merupakan jaringan meristem yang
terdapat di antara jaringan dewasa. Misalnya, di daerah pangkal ruasruas batang
rumput-rumputan, ruas-ruas tebu.
Menurut asalnya, jaringan meristem
dibedakan menjadi 2 yaitu:
a)
Meristem Primer
Meristem primer adalah meristem yang
berasal langsung dari perkembangan sel-sel embrio. Meristem primer bertanggung
jawab terhadap pertumbuhan primer.
b)
Meristem sekunder
Merupakan meristem yang berasal dari
perkembangan jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Meristem sekunder
bertanggung jawab terhadap pertumbuhan sekunder. Contohnya adalah cambium.
Macam-macam jaringan permanen, meliputi :
a)
Epidermis adalah jaringan atau lapisan terluar yang menutupi permukaan tubuh tumbuhan,
seperti akar, batang, daun dan bunga. Karena fungsinya untuk melindungi
jaringan lain maka beberapa epidermis mengalami modofikasi, seperti rambut (trikoma),
duri, dan muluit daun (stomata). Epidermis umumnya tertutup lapisan lilin (kutikula) pada daun dan zat gabus pada
batang, kecuali lentisel yang berfungsi untuk pertukaran gas.
Ciri-ciri
dari jaringan epidermis yaitu :
1)
terdiri atas
satu lapis sel
2)
tidak
berklorofil
3)
susunan sel
rapat
4)
tidak ada
ruang antar sel
5)
dinding sel
sangat tipis
b)
Parenkim
(jaringan dasar) merupakan
jaringan yang berfungsi untuk memperkuat kedudukan jaringan yang lain. Disebut
jaringan dasar karena terbentuk dari meristem dasar yang terdapat hampir di
semua tumbuhan dan mengisi jaringan tumbuhan baik pada akar, batang, daun, biji
maupun buah.
Ciri-ciri dari jaringan parenkim yaitu :
1)
sel umumnya
berukuran besar dan berdinding tipis
2)
sel hidup
dan mengandung klorofil
3)
banyak
mengandung rongga antar sel
4)
banyak
mengandung vakuola
5)
letak selnya
tidak rapat
Macam-macam jaringan parenkim :
1)
klorenkim : parenkim untuk fotosintesis,
karena selnya mengandung klorofil. Misal : parenkim palisade (jaringan
pagar) dan parenkim spon (bunga karang).
2)
aerenkim : parenkim untuk menyimpan
udara sehingga dapat digunakan untuk mengapung.
3)
parenkim air : parenkim untuk menyimpan
air
4)
parenkim penimbun : parenkim
untuk menyimpan cadangan bahan makanan.
c)
Jaringan
Penyokong/ penguat/ penunjang merupakan jaringan
yang berfungsi untuk menunjang agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan
kuat. Jaringan penunjang dibedakan menjadi :
1)
kolenkim : adalah jaringan penunjang
pada tumbuhan muda dan belum berkayu yang dinding sel di bagian sudut-sudutnya
mengalami penebalan dan tersusun atas sel-sel yang hidup. Contoh : pada batang bayam
2)
sklerenkim : adalah laringan penguat
yang dinding selnya melami penebalan dari zat kayu (lignin) sehingga bersifat
lebih kuat.
d)
Jaringan
Pengangkut merupakan jaringan yang berguna
untuk transportasi hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan serta mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun.
Jaringan
pengangkut terdiri dari :
1)
xylem (pembuluh kayu) : sel
penyusunnya berupa trakeid, trakea dan parenkim xylem. Terdapat pada bagian kayu. Fungsinya mengangkut air dan unsur hara dari
akar ke daun.
2)
floem (pembuluh tapis) : terdiri dari sel hidup, berdinding selulosa dan dindingnya melintang. Terdapat pada bagian kulit kayu. Pada samping ploem terdapat sel
pengiring.
e)
Jaringan
Gabus tersusun atas sel-sel gabus. Berfungsi melindungi jaringan lain yang
terdapat di sebelah bawahnya agar tidak kehilangan air yang berlebihan. Pada
tumbuhan dikotil jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus (felogen).
Sel-sel hidup yang dibentuk oleh felogen ke arah dalam disebut feloderm,
sedangkan sel-sel mati yang dibentuk oleh felogen ke arah luar disebut felem.
III.
METODOLOGI
A. Alat-Alat
1. Mikroskop
2. Kamera
HP
B. Bahan
1. Preparat
awetan “Arachis hypogaea” radix P.L.
C. Prosedur
praktikum
1.
Menyiapkan Mikroskop
2.
Meletakkan mikroskop di atas meja kerja tepat di
hadapan kita.
3.
Di atas meja kerja hanya ada mikroskop, buku penuntun,
alat-alat danbahan untuk praktikum. Selainnya disingkirkan pada tempat lain.
4.
Mengatur Masuknya Cahaya ke Dalam Tubus
5.
Memperhatikan keadaan ruang praktikum, darimana arah
datangnya cahaya yang lebih terang ( dari depan, kiri, atau kanan ). Cermin
mikroskop di arahkan ke sumber cahaya tersebut. Buka diafragma atau putar
lempeng pada posisi lubang sedang.
6.
Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif
paling pendek menghadap ke meja sediaan sampai bunyi klik.
7.
Menurunkan tubus
8.
Meneropong lewat lensa okuler jika terangnya tidak
merata, gerakkan sedikit cermin sampai terangnya rata. Kalau silau, persempit
diafragma atau lubang pada lempeng. Jika medan pandang masih kabur berarti
kurang cahaya yang masuk, bukalah diafragma dan gunakan lubang lebih besar pada
lempeng.
9.
Mikroskop siap dipakai untuk mengamati preparat
awetan.
10.
Memutar pengatur kasar (makrometer) atau
pengatur halus (mikrometer).
11.
Memasang kaca preparat awetan di atas meja sediaan
sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang meja, jepit
kaca benda agar tidak goyang.
12.
Meneropong lewat okuler sambil tangan memutar
makrometer dengan menaikkan perlahan – lahan. Amati medan pandang sampai muncul
bayangan. kalau sudah ada bayangan tapi masih kabur, maka teropong terus sambil
memutar mikrometer naik atau turun sampai bayangan jelas garis atau batasan –
batasannya.
13.
Memeriksa perbesaran lensa okuler, lensa objektif dan
pembesaran bayangan tersebut.
14.
Mengeluarkan preparat yang telah diamati.
IV.
HASIL PENGAMATAN
Gambar
|
Keterangan
|
Perbesaran
5 x 10
Perbesaran
5 x 10
Perbesaran
10 x 10
|
1. Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Perisikel
5. Jaringan
Pengangkut (Xilem dan Floem)
|
V.
PEMBAHASAN
Mikroskop cahaya merupakan suatu alat yang mempunyai
bagian-bagian tertentu, yaitu terdiri dari alat-alat optik dan non optik yang
digunakan untuk mengamati benda-benda yang mikroskopis dan transparan.
Mikroskop cahaya mempunyai keuntungan yaitu hemat terhadap penggunaan listrik.
Hal inilah yang membedakan mikroskop canggih dari mikroskop cahaya.
Dari hasil percobaan dan penelitian yang telah
dilaksanakan maka diperoleh hasil yaitu, mikroskop terdiri atas bagian-bagian
yang masing-masing bagian tersebut mempunyai fungsi tersendiri.
1.
Lensa
okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang bersifat maya dan tegak.
2.
Lensa
objektif berfungsi untuk mengatur pembesaran ukuran untuk kekuatan 4x, 10x, 40x
dan 100x.
3.
Kondensor
berfungsi untuk mengatur bayangan yang akan diamati atau untuk menaikkan dan
menurunkan kondensor.
4.
Reflektor
berfungsi untuk menerima cahaya yang masuk atau dapat memperjelas cahaya yang
akan datang.
5.
Tubuh
mikroskop berfungsi untuk tempat terjadinya proses bayangan antara lensa
objektif dengan lensa okuler.
6.
Revolver
berfungsi sebagai tempat lensa objektif. Meja objek berfungsi untuk meletakkan
preparat yang akan diamati.
7.
Penjepit
berfungsi untuk memperkokoh kedudukan preparat agar tidak goyang.
8.
Pengatur
kondensor berfungsi sebagai pengatur letak lensa kondensor terhadap preparat.
9.
Pemegang(lengan)
berfungsi untuk memegang mikroskop.
10. Diafragma berfungsi mengatur cahaya yang masuk dalam
mikroskop.
11. Kaki atau dasar berfungsi untuk memperkokoh kedudukan
mikroskop.
12. Sekrup engsel berfungsi menyesuaikan mikroskop yang baik.
Adapun hasil yang diperoleh setelah
melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop adalah sebagai berikut:
1.
Preparat awetan “Arachis
hypogaea” radix P.L.
Arachis
hypogaea merupakan kacang tanah (Leguminoceae) yang bijinya paling populer di
seluruh dunia. Radix (akar) merupakan organ tubuh yang masuk kedalam tanah
untuk mengisap air dan mineral, mencengkram tubuh agar kukuh tegak, mentranspor
air dan mineral ke batang. Akar terdiri dari 5 lapis yaitu epidermis, korteks,
endodermis, perisikel dan silinder pusat. Akar kacang tanah merupakan dikotil.
Akar dikotil ujungnya dilindungi tudung akar atau kalipra, yang fungsinya
melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang
mengandung butir-butir amylum yang disebut kolumela. Ciri-ciri akar dikotil
antara lain :
a) Sistem perakaranya tunggang
b) Batas ujung
akar dan kaliptra tidak jelas
c) Perisikel
terdiri dari 1 lapis sel. Persikelnya membentuk cabang-cabang akar meristem
sekunder
d) Tidak punya
empulur pada pusat akar/empulurnya sempit
e) Mempunyai
kambium
f) Jumlah
lengan xilem antara 2-6
g) Letak xilem di dalam dan floem di luar (dengan
kambium sebagai pembatas)
Pengamatan
akar kacang tanah dengan perbesaran 5 x 10 dan 10 x 10. Pada perbesaran 5 x 10
hasil pengamatan yang terlihat cukup jelas namun tidak semua bagian sampel bisa
terlihat dengan jelas dan pada perbesaran 10 x 10 hasil pengamatan atau
bagian-bagian dari sampel terlihat dengan jelas, sehingga pengamat dapat
menentukan bagian-bagian tersebut. Arachis
hypogea terdapat beberapa jaringan yang terlihat diantaranya
ialah pada bagian luar terdapat epidermis, korteks, endodermis, perisikel, dan
empulur , serta jaringan pengangkut (xilem dan floem).
Epidermis pada
akar adalah Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya
mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar,
bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas
permukaan akar. Korteks adalah letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya
tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel sehingga
memungkinkan air air dan garam mineral bergerak melalui korteks tanpa masuk ke
dalam sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim. Endodermis merupakan
lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat
mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti
titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan
zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di
bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak
dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami
penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel
tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
Silinder
pembuluh terdiri dari jaringan pembuluh dengan satu dan beberapa lapisan sel
sebelah luarnya yaitu perisikel. Perisikel merupakan lapisan yang terbentuk
dari prokamnium dan berfungsi sebagai pembatas antara silinder pusat dengan
bagian korteks.
Xilem akar
tumbuhan dikotil letak Perisikel akar ini dibagian tengah akar. Fungsi
xilem yaitu mengangkut air dan garam mineral dari tanah menuju daun.
Floem akar
tumbuhan dikotil letak Perisikel akar ini di antara jari - jari yang
dibentuk oleh xilem. Fungsi Perisikel akar tumbuhan dikotil yaitu mengangkut
zat makanan yang dibuat daun menuju keseluruh bagian tumbuhan.
Empulur akar
tumbuhan dikotil letak Perisikel akar ini dibagian tengah.
Di antara bangunan bentuk bintang di dalam xilem. Fungsi Perisikel
akar tumbuhan dikotil yaitu Menyimpan makanan cadangan.
VI.
KESIMPULAN
Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk
memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata telanjang.
Mikroskop memiliki bagian-bagian tertentu
yang masing-masing dari bagian tersebut memiliki fungsi yang jelas berbeda.
Dari beberapa bagian mikroskop tersebut, diantaranya yaitu; lensa okuler, tabung, makrometer, mikrometer, lensa
obyektif, penjepit, diafragma, panggung, cermin, kaki/dasar, dan
lengan/tangakai mikroskop.
Arachis
hypogaea merupakan kacang tanah (Leguminoceae) yang bijinya paling populer di
seluruh dunia. Radix (akar) merupakan organ tubuh yang masuk kedalam tanah
untuk mengisap air dan mineral, mencengkram tubuh agar kukuh tegak, mentranspor
air dan mineral ke batang.
Pada
hasil pengamatan akar kacang tanah dapat terdapat jaringan epidermis, korteks,
endodermis, perisikel, dan empulur , serta jaringan pengangkut (xilem dan
floem).
Ciri-ciri
akar dikotil antara lain :
a)
Sistem perakaranya
tunggang
b)
Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas
c)
Perisikel terdiri dari 1 lapis sel. Persikelnya
membentuk cabang-cabang akar meristem sekunder
d)
Tidak punya empulur pada pusat akar/empulurnya sempit
e)
Mempunyai kambium
f)
Jumlah lengan xilem antara 2-6
g)
Letak xilem di dalam dan floem di luar (dengan kambium
sebagai pembatas)
DAFTAR PUSTAKA
http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/14/perkembangan-mikroskop-sebagai-penemu-sejarah-mikrobiologi.html
Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Winatasasmita, D. 1986. Fisiologi Hewan dan Tumbuhan.
Universitas Indonesia. Jakarta.
Campbell. 2008. Biologi
Edisi Kedelapan Jilid III. Jakarata. Erlangga.
Depkes RI. 1977. Materia Medika Indonesia Jilid I.
Jakarta. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.
Samarinda,
29 Oktober 2015
Menyetujui,
Pembimbing Praktikan
(Risa
Supriningrum, S.Si., M.M) (Rada
Rifka Paraditha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar