Selasa, 05 April 2016

Laporan Biologi Farmasi Pengenalan Mikroskop dan Penggunaan Mikroskop



PERCOBAAN I
PENGENALAN MIKROSKOP DAN PENGGUNAAN MIKROSKOP

I.          TUJUAN PERCOBAAN
1.      Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian mikroskop dan fungsinya
2.      Mahasiswa dapat menggunakan mikroskop untuk mengamati objek/preparat.

II.          DASAR TEORI
A.      Mikroskop
Mikroskop merupakan alat terpenting dalam sitologi yaitu bidang yang mempelajari struktur sel. Namun sekedar menjelaskan beraneka ragam organel dan struktur-struktur lainnya dalam sel hanya bisa sedikit mengungkapkan fungsinya. (Campbell, 2008).
Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif ( dekat dengan mata ) dan lensa okuler ( dekat dengan benda ). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan.Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler.
Mikroskop sederhana yang biasa digunakan umumnya menggunakan cahaya dari alam atau juga dapat menggunakan cahaya lampu sebagai sumber cahaya pengganti matahari. Cahaya masuk kemudian dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung, cermin inilah yang akan mengarakan cahaya dari luar kedalam mikroskop. Namun setiap mikroskop pada dasarnya terdiri atas bagian-bagian optik dan bagian-bagian merkanik.
Dua nilai penting sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra, yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua buah titik.
Terdapat berbagai tipe mikroskop yang masing-masing mempunyai tujuan penggunaan tertentu dan dengan berbagai macam kelengkapannya pula. Benda atau organisme yang akan diamati dengan mikroskop harus brukuran kecil dan tipis agar dapat ditembus oleh cahaya.
Macam-macam mikroskop, yaitu :
a.         Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa objektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau  lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.
b.        Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya (Champbell, 2008).
c.         Mikroskop Pendar
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknik ini protein antibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi antibodi-antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akan terjadi apabila antigen yang dimaksud ada dan dilihat oleh antibodi yang ditandai dengan pewarna pendar (Volk, 1984).
d.        Mikroskop Medan Gelap
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya pisah mikroskop majemuk.
e.         Mikroskop Fase Kontras
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alaminya, tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja objeknya dan pada lensa objektifnya terpasang perlengkapan fase kontras (Volk, 1984).
f.         Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel.
g.        Mikroskop Elektron Pemayaran
Mikroskop ini menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya ditransmisikan secara serempak ke seluruh medan elektron difokuskan sebagai titik yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada spesimen (Winatasasmita, 1986).
Cara penggunaan mikroskop yang benar :
1.      Menyiapkan Mikroskop
2.      Meletakkan mikroskop di atas meja kerja tepat di hadapan kita.
3.      Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Jangan sekali-kali menggosok lensa dengan kain selain kain planel.
4.      Membuka kotak peralatan, keluarkan cawan patri yang berisi kaca benda dan kaca penutup. Bersihkan kaca benda dengan kain katun.
5.      Di atas meja kerja hanya ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya, buku penuntun dan catatan, bahan-bahan untuk praktikum. Selainnya disingkirkan pada tempat lain yang sudah disediakan.
6.      Mengatur Masuknya Cahaya ke Dalam Tubus
7.      Memperhatikan keadaan ruang praktikum, darimana arah datangnya cahaya yang lebih terang ( dari depan, kiri, atau kanan ). Cermin mikroskop di arahkan ke sumber cahaya tersebut. Buka diafragma atau putar lempeng pada posisi lubang sedang. Mikroskop yang memiliki kondensor diatur posisinya mendekati meja sediaan dan gunakan cermin datar. Untuk mikroskop tanpa kondensor gunakan cermin cekung.
8.      Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek menghadap ke meja sediaan sampai bunyi klik.
9.      Menurunkan  tubus  sampai  jarak  ujung objektif  dengan  meja  sediaan 5 – 10 mm atau tubus turun maksimal.
10.  Meneropong lewat okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan (perlu latihan) akan nampak medan bundar putih. Jika terangnya tidak merata; gerakkan sedikit cermin sampai terangnya rata. Kalau silau, persempit diafragma atau lubang pada lempeng. Jika medan pandang masih kabur berarti kurang cahaya yang masuk, bukalah diafragma dan gunakan lubang lebih besar pada lempeng.
11.  Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan.
12.  Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan
13.  Memutar  pengatur kasar atau makrometer ke arah empu jari, tubus turun, jarak objektif dengan meja sediaan mengecil, lakukan sebaliknya.
14.  Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan di atas meja sediaan sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang meja, jepit kaca benda dengan sengkeling sehingga tidak goyang.
15.  Jarak  objektif dengan kaca benda tidak lebih 10 mm. Jika jarak itu besar, putar makrometer untuk menurunkan tubus sambil dilihat dari samping ujung objektif mendekati kaca benda sampai maksimum 5 – 10.
16.  Meneropong lewat okuler sambil tangan memutar makrometer dengan menaikkan perlahan – lahan. Amati medan pandang sampai muncul bayangan. Kalau tubus telah diangkat, setengah putaran makrometer belum juga muncul bayangan, berarti terlewatkan. Ulangi kembali mulai
17.  kalau sudah ada bayangan tapi masih kabur, maka teropong terus sambil memutar mikrometer naik atau turun sampai bayangan jelas garis atau batasan – batasannya.
18.  Memeriksa perbesaran lensa okuler, lensa objektif dan pembesaran bayangan tersebut.
19.  Mengeluarkan  preparat yang telah diamati.

B.       Sel
Tumbuhan bagian-bagian yang terstruktur yang memiliki fungsi /peran dan organel-organel dengan fungsi masing-masing. Organel sel tumbuhan dan sel hewan memiliki perbedaan, dari jumlah-jumlah organnya. Organel-organel tersebut sangat berperan dalam mendukung setiap kinerja dari tanaman atau tumbuhan. Organel-organel sel tumbuhan dan fungsinya dapat dilihat seperti dibawah ini.
1.         Organel Sel Tumbuhan : Nukleus (Inti Sel)
Nukelus (Inti Sel) adalah organel sel yang sangat penting dan khusus, pusat utama sel yang menyimpan materi ginetik (kromosom) dari sel tertentu. Fungsi Organel sel Nukleus adalah mengkoordinasikan proses metabolisme misalnya pertumbuhan sel, sintesis protein dan pembelahan sel. Inti dan isinya disebut dengan nukleoplasma.
2.         Organel Sel Tumbuhan : Plastida (Kloroplas)
Plastida (Kloroplas) adalah  bagian sel tumbuhan yang membawa pigmen klorofil. Fungsi Plastida adalah membantu tumbuhan sehingga dapat menjalani fotosintesis dengan sempurna.
3.         Organel Sel Tumbuhan : Ribosom 
Ribosom adalah organel yang memiliki ukuran yang kecil dan padat didalam sel yang berfungsi sebaga tempat dalam sintesis protein yang mengandung protein (40%) dan Asam ribonukleat atau RNA (60%). Ribosom terbagi atas dua yakni ribosom bebas dan ribosom terikat. ribosom bebas adalah ribosom yang muncul secara bebas sedangkan ribosom terikat adalah melekat dengan organel retikulum endoplasma. 
4.         Organel Sel Tumbuhan : Mitokondria 
Mitokondria adalah organel yang bermembran rangkap yakni membran dalam dan membran luar dengan berlekuk-lekuk (krista). mitokondria berguna dalam memecah karbohidrat kompleks dan gula yang dimanfaatkan. Fungsi mitokondria adalah tempat respirasi aerop dalam pembentukan ATP sebagi sumber energi. 
5.         Organel Sel Tumbuhan : Badan Golgi (Kompleks Golgi)
Badan Golgi adalah kantung pipih bertumpuk yang tersusun dan terikat oleh membran dengan ukuran kecil dan besar. Fungsi dari Badan golgi adalah mengangkut zat kimia keluar ke dalam dan keluar sel setelah lemak dan protein di sintesis oleh retikulum endoplasma, badan golgi mengubah dan mempersiapkannya untuk keluar dari sel. 
6.         Organel Sel Tumbuhan : Retikulum Endoplasma (RE) 
Retikulum Endoplasma (RE) adalah organel yang menghubungkan antara nukleus dan sitoplasma. Retikulum endoplasma memiliki kantung yang berbelit-belit. Retikulum endoplasma terbagi dua yakni Retikulum endoplasma kasar dan halus. retikulum endoplasma kasar adalah ditutupi oleh ribosom sedangkan retikulum endoplasma halus adalah tidak ditutupi ribosom atau ditempeli ribososm. Fungsi Retikulum Endoplasma (RE) adalah penghubung dan pengangkutan struktur steroid, protein dan glikogen dan senyawa lainnya. 
7.         Organel Sel Tumbuhan : Vakuola
Vakuola adalah organel penyimpanan yang membantu mengatur tekanan turgor sel tumbuhan. vakuola juga membantu pencernaan intraseluler molekul kompleks dan eksresi pada limbah. 
8.         Organel Sel Tumbuhan : Peroksisom
Peroksisom adalah organel sitoplasma yang mengandung enzim oksidatif. Enzim tersebut digunakan dalam pemecahan metabolisme asam lemak menjadi gula sederhana. Fungsi dari Peroksisom adalah memecah asam lemak menjadi gula dan membantu kloroplas dalam proses fotorespirasi.

C.       Jaringan
Tubuh tumbuhan tersusun dari sel-sel. Sel-sel tersebut bekumpul menjadi satu yang akan membentuk suatu jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Jaringan pada tumbuhan yaitu :
Jaringan meristem merupakan jaringan yang terdiri atas sekelompok sel yang aktif membelah. Pembelahan sel tersebut berlangsung secra mitosis. Setiap satu sel meristematik membelah dan menghasilkan sedikitnya satu anakan sel. setiap anakan sel dapat meneruskan pembelahan berikutnya. Menurut letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi 3 yaitu :
a)         Meristem Apikal
Merupakan meristem yang terdapat pada ujung-ujung batang dan ujung akar tumbuhan. Pembelahan meristem apical menyebabkan pemanjangan pada batang dan akar tumbuhan. Pertumbuhan ini termasuk pertumbuhan meristem primer dan jaringan yang dihasilkannya disebut jaringan primer. Jaringan primer bersifat besifat keras dan berkayu.
b)        Meristem Lateral
Merupakan meristem yang letaknya sejajar dengan keliling organ tempat jaringan ini ditemukan. Misalnya, berupa cambium pembuluh dan cambium gabus. Pembelahan meristem lateral menyebabkan pembesaran pada batang dan akar tumbuhan. Pertumbuhan yang dihasilkan oleh meristem ini adalah perumbuhan sekunder dan jaringan yang dibentuk adalah jaringan sekunder.
c)      Jaringan Interkalar
Merupakan jaringan meristem yang terdapat di antara jaringan dewasa. Misalnya, di daerah pangkal ruasruas batang rumput-rumputan, ruas-ruas tebu.
Menurut asalnya, jaringan meristem dibedakan menjadi 2 yaitu:
a)         Meristem Primer
Meristem primer adalah meristem yang berasal langsung dari perkembangan sel-sel embrio. Meristem primer bertanggung jawab terhadap pertumbuhan primer.
b)        Meristem sekunder
Merupakan meristem yang berasal dari perkembangan jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Meristem sekunder bertanggung jawab terhadap pertumbuhan sekunder. Contohnya adalah cambium.
Macam-macam jaringan permanen, meliputi :
a)         Epidermis adalah jaringan atau lapisan terluar yang menutupi permukaan tubuh tumbuhan, seperti akar, batang, daun dan bunga. Karena fungsinya untuk melindungi jaringan lain maka beberapa epidermis mengalami modofikasi, seperti rambut (trikoma), duri, dan muluit daun (stomata). Epidermis umumnya tertutup lapisan lilin (kutikula) pada daun dan zat gabus pada batang, kecuali lentisel yang berfungsi untuk pertukaran gas.
Ciri-ciri dari jaringan epidermis yaitu :
1)        terdiri atas satu lapis sel
2)        tidak berklorofil
3)        susunan sel rapat
4)        tidak ada ruang antar sel
5)        dinding sel sangat tipis        
b)        Parenkim (jaringan dasar) merupakan jaringan yang berfungsi untuk memperkuat kedudukan jaringan yang lain. Disebut jaringan dasar karena terbentuk dari meristem dasar yang terdapat hampir di semua tumbuhan dan mengisi jaringan tumbuhan baik pada akar, batang, daun, biji maupun buah.
Ciri-ciri dari jaringan parenkim yaitu :
1)        sel umumnya berukuran besar dan berdinding tipis
2)        sel hidup dan mengandung klorofil
3)        banyak mengandung rongga antar sel
4)        banyak mengandung vakuola
5)        letak selnya tidak rapat
Macam-macam jaringan parenkim :
1)        klorenkim : parenkim untuk fotosintesis, karena selnya  mengandung klorofil. Misal : parenkim palisade (jaringan pagar) dan parenkim spon (bunga karang).
2)        aerenkim : parenkim untuk menyimpan udara sehingga dapat digunakan untuk mengapung.
3)        parenkim air : parenkim untuk menyimpan air
4)        parenkim penimbun : parenkim untuk menyimpan cadangan bahan makanan.
c)         Jaringan Penyokong/ penguat/ penunjang merupakan jaringan yang berfungsi untuk menunjang agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan penunjang dibedakan menjadi  :
1)        kolenkim : adalah jaringan penunjang pada tumbuhan muda dan belum berkayu yang dinding sel di bagian sudut-sudutnya mengalami penebalan dan tersusun atas sel-sel yang hidup.  Contoh : pada batang bayam
2)        sklerenkim : adalah laringan penguat yang dinding selnya melami penebalan dari zat kayu (lignin) sehingga bersifat lebih kuat.
d)        Jaringan Pengangkut merupakan jaringan yang berguna untuk transportasi hasil fotosintesis dari daun ke seluruh  bagian tumbuhan serta mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun.
Jaringan pengangkut terdiri dari :
1)        xylem (pembuluh kayu) : sel penyusunnya berupa trakeid, trakea dan parenkim xylem. Terdapat pada bagian kayu. Fungsinya mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun.
2)        floem (pembuluh tapis) : terdiri dari sel hidup, berdinding selulosa dan dindingnya melintang. Terdapat pada bagian kulit kayu. Pada samping ploem terdapat  sel pengiring.
e)         Jaringan Gabus tersusun atas sel-sel gabus. Berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat di sebelah bawahnya agar tidak kehilangan air yang berlebihan. Pada tumbuhan dikotil jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus (felogen). Sel-sel hidup yang dibentuk oleh felogen ke arah dalam disebut feloderm, sedangkan sel-sel mati yang dibentuk oleh felogen ke arah luar disebut felem

III.          METODOLOGI
A.      Alat-Alat
1.      Mikroskop
2.      Kamera HP
B.       Bahan
1.    Preparat awetan “Arachis hypogaea” radix P.L.

C.       Prosedur praktikum
1.    Menyiapkan Mikroskop
2.    Meletakkan mikroskop di atas meja kerja tepat di hadapan kita.
3.    Di atas meja kerja hanya ada mikroskop, buku penuntun, alat-alat danbahan untuk praktikum. Selainnya disingkirkan pada tempat lain.
4.    Mengatur Masuknya Cahaya ke Dalam Tubus
5.    Memperhatikan keadaan ruang praktikum, darimana arah datangnya cahaya yang lebih terang ( dari depan, kiri, atau kanan ). Cermin mikroskop di arahkan ke sumber cahaya tersebut. Buka diafragma atau putar lempeng pada posisi lubang sedang.
6.    Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek menghadap ke meja sediaan sampai bunyi klik.
7.    Menurunkan  tubus 
8.    Meneropong lewat lensa okuler jika terangnya tidak merata, gerakkan sedikit cermin sampai terangnya rata. Kalau silau, persempit diafragma atau lubang pada lempeng. Jika medan pandang masih kabur berarti kurang cahaya yang masuk, bukalah diafragma dan gunakan lubang lebih besar pada lempeng.
9.    Mikroskop siap dipakai untuk mengamati preparat awetan.
10.    Memutar  pengatur kasar (makrometer) atau pengatur halus (mikrometer).
11.    Memasang kaca preparat awetan di atas meja sediaan sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang meja, jepit kaca benda agar tidak goyang.
12.    Meneropong lewat okuler sambil tangan memutar makrometer dengan menaikkan perlahan – lahan. Amati medan pandang sampai muncul bayangan. kalau sudah ada bayangan tapi masih kabur, maka teropong terus sambil memutar mikrometer naik atau turun sampai bayangan jelas garis atau batasan – batasannya.
13.    Memeriksa perbesaran lensa okuler, lensa objektif dan pembesaran bayangan tersebut.
14.    Mengeluarkan  preparat yang telah diamati.


IV.          HASIL PENGAMATAN
Gambar
Keterangan

         
Perbesaran 5 x 10

               
Perbesaran 5 x 10







Perbesaran 10 x 10

1.      Epidermis
2.      Korteks
3.      Endodermis
4.      Perisikel
5.      Jaringan Pengangkut (Xilem dan Floem)

V.          PEMBAHASAN
Mikroskop cahaya merupakan suatu alat yang mempunyai bagian-bagian tertentu, yaitu terdiri dari alat-alat optik dan non optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang mikroskopis dan transparan. Mikroskop cahaya mempunyai keuntungan yaitu hemat terhadap penggunaan listrik. Hal inilah yang membedakan mikroskop canggih dari mikroskop cahaya.
Dari hasil percobaan dan penelitian yang telah dilaksanakan maka diperoleh hasil yaitu, mikroskop terdiri atas bagian-bagian yang masing-masing bagian tersebut mempunyai fungsi tersendiri.
1.      Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang bersifat maya dan tegak.
2.      Lensa objektif berfungsi untuk mengatur pembesaran ukuran untuk kekuatan 4x, 10x, 40x dan 100x.
3.      Kondensor berfungsi untuk mengatur bayangan yang akan diamati atau untuk menaikkan dan menurunkan kondensor.
4.      Reflektor berfungsi untuk menerima cahaya yang masuk atau dapat memperjelas cahaya yang akan datang.
5.      Tubuh mikroskop berfungsi untuk tempat terjadinya proses bayangan antara lensa objektif dengan lensa okuler.
6.      Revolver berfungsi sebagai tempat lensa objektif. Meja objek berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
7.      Penjepit berfungsi untuk memperkokoh kedudukan preparat agar tidak goyang.
8.      Pengatur kondensor berfungsi sebagai pengatur letak lensa kondensor terhadap preparat.
9.      Pemegang(lengan) berfungsi untuk memegang mikroskop.
10.  Diafragma berfungsi mengatur cahaya yang masuk dalam mikroskop.
11.  Kaki atau dasar berfungsi untuk memperkokoh kedudukan mikroskop.
12.  Sekrup engsel berfungsi menyesuaikan mikroskop yang baik.
Adapun hasil yang diperoleh setelah melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop adalah sebagai berikut:
1.        Preparat awetan “Arachis hypogaea” radix P.L.
Arachis hypogaea merupakan kacang tanah (Leguminoceae) yang bijinya paling populer di seluruh dunia. Radix (akar) merupakan organ tubuh yang masuk kedalam tanah untuk mengisap air dan mineral, mencengkram tubuh agar kukuh tegak, mentranspor air dan mineral ke batang. Akar terdiri dari 5 lapis yaitu epidermis, korteks, endodermis, perisikel dan silinder pusat. Akar kacang tanah merupakan dikotil. Akar dikotil ujungnya dilindungi tudung akar atau kalipra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum yang disebut kolumela. Ciri-ciri akar dikotil antara lain :
a)      Sistem perakaranya tunggang
b)      Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas
c)      Perisikel terdiri dari 1 lapis sel. Persikelnya membentuk cabang-cabang akar meristem sekunder
d)     Tidak punya empulur pada pusat akar/empulurnya sempit
e)      Mempunyai kambium
f)       Jumlah lengan xilem antara 2-6
g)       Letak xilem di dalam dan floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas)
Pengamatan akar kacang tanah dengan perbesaran 5 x 10 dan 10 x 10. Pada perbesaran 5 x 10 hasil pengamatan yang terlihat cukup jelas namun tidak semua bagian sampel bisa terlihat dengan jelas dan pada perbesaran 10 x 10 hasil pengamatan atau bagian-bagian dari sampel terlihat dengan jelas, sehingga pengamat dapat menentukan bagian-bagian tersebut. Arachis hypogea terdapat beberapa jaringan yang terlihat diantaranya ialah pada bagian luar terdapat epidermis, korteks, endodermis, perisikel, dan empulur , serta jaringan pengangkut (xilem dan floem).
Epidermis pada akar adalah Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar. Korteks adalah letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel sehingga memungkinkan air air dan garam mineral bergerak melalui korteks tanpa masuk ke dalam sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim. Endodermis merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
Silinder pembuluh terdiri dari jaringan pembuluh dengan satu dan beberapa lapisan sel sebelah luarnya yaitu perisikel. Perisikel merupakan lapisan yang terbentuk dari prokamnium dan berfungsi sebagai pembatas antara silinder pusat dengan bagian korteks.
Xilem akar tumbuhan dikotil letak Perisikel akar ini dibagian tengah akar. Fungsi xilem yaitu mengangkut air dan garam mineral dari tanah menuju daun.
Floem akar tumbuhan dikotil letak Perisikel akar ini di antara jari - jari yang dibentuk oleh xilem. Fungsi Perisikel akar tumbuhan dikotil yaitu  mengangkut zat makanan yang dibuat daun menuju keseluruh bagian tumbuhan.
Empulur akar tumbuhan dikotil letak Perisikel akar ini dibagian tengah. Di  antara bangunan bentuk bintang di dalam xilem. Fungsi Perisikel akar tumbuhan dikotil yaitu Menyimpan makanan cadangan.

VI.          KESIMPULAN
Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.
Mikroskop memiliki bagian-bagian tertentu yang masing-masing dari bagian tersebut memiliki fungsi yang jelas berbeda. Dari beberapa bagian mikroskop tersebut, diantaranya yaitu; lensa okuler, tabung, makrometer, mikrometer, lensa obyektif, penjepit, diafragma, panggung, cermin, kaki/dasar, dan lengan/tangakai mikroskop.
Arachis hypogaea merupakan kacang tanah (Leguminoceae) yang bijinya paling populer di seluruh dunia. Radix (akar) merupakan organ tubuh yang masuk kedalam tanah untuk mengisap air dan mineral, mencengkram tubuh agar kukuh tegak, mentranspor air dan mineral ke batang.
Pada hasil pengamatan akar kacang tanah dapat terdapat jaringan epidermis, korteks, endodermis, perisikel, dan empulur , serta jaringan pengangkut (xilem dan floem).  
Ciri-ciri akar dikotil antara lain :
a)         Sistem perakaranya tunggang
b)        Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas
c)         Perisikel terdiri dari 1 lapis sel. Persikelnya membentuk cabang-cabang akar meristem sekunder
d)        Tidak punya empulur pada pusat akar/empulurnya sempit
e)         Mempunyai kambium
f)         Jumlah lengan xilem antara 2-6
g)        Letak xilem di dalam dan floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas)


DAFTAR PUSTAKA

http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/14/perkembangan-mikroskop-sebagai-penemu-sejarah-mikrobiologi.html
Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Winatasasmita, D. 1986. Fisiologi Hewan dan Tumbuhan. Universitas Indonesia. Jakarta.
Campbell. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid III. Jakarata. Erlangga.
Depkes RI. 1977. Materia Medika Indonesia Jilid I. Jakarta. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.








                                                                            Samarinda, 29 Oktober 2015

Menyetujui,

Pembimbing                                                                Praktikan



(Risa Supriningrum, S.Si., M.M)                                    (Rada Rifka Paraditha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar