PERCOBAAN
III
PENGAMATAN
JARINGAN TUMBUHAN
I.
TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa
mengetahui berbagai macam jaringan tumbuhan
2. Mahasiswa
mengetahui struktur umum jaringan tumuhan
3. Mahasiswa
dapata mengidentifikasi struktur berbagai jaringan pada tumbuhan
4. Mahasiswa
mengetahui fungsi berbagai jaringan tumuhan
II.
DASAR TEORI
Jaringan
adalah kumpulan sel yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur
dan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur tumbuhan disebut
Histologi. Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ
(Campbell, 2000).
Tubuh tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel
yang mempunyai asal, fungsi serta struktur yang sama disebut jaringan. Berdasarkan
sifat ada dua macam jaringan yang menyusun tumbuhan yaitu jaringan muda
mempunyai sifat membelah, sehingga mempunyai fungsi menambah panjang akar
ataupun batang. Pertumbuhan yang diawali oleh jaringan yang letaknya dibagian
ujung dikenal sebagai tumbuhan primer. Pada beberapa tumbuhan rumput-rumputan
perpanjangan batang disebabkan oleh adanya aktif jaringan muda yang terdapat
pada pangkal tiap buku.
Jaringan
penyusun tubuh tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.
1.
Jaringan Meristem
Jaringan
meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu
secara terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Sel
meristem biasanya merupakan sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan
spesialisasi. Ciri-ciri sel meristem biasanya berdinding tipis, banyak
mengandung protoplasma, vakuola kecil, inti besar, dan plastida belum matang.
Bentuk sel meristem umumnya sama ke segala arah, misalnya seperti kubus.
Jaringan
meristem dikelompokkan dalam beberapa macam antara lain sebagai berikut :
a.
Macam-Macam Jaringan
Meristem Berdasarkan Posisi Dalam Tumbuhan
a)
Meristem apikal : terdapat di ujung puncak utama dan
pucuk lateral serta ujung akar
b) Meristem
interkalar : terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya pada meristem
pangkal ruas tumbuhan anggota suku rumput-rumputan. Meristem
lateral terdapat pada kambium pembuluh dan kambium gabus.
c)
Meristem lateral : terletak sejajar dengan permukaan
organ ditemukannya, contohnya pada kambium dan kambium gabus (felogen).
b.
Macam-Macam Jaringan
Meristem Berdasarkan Asal Usulnya
a)
Meristem primer : apabila sel-selnya berkembang
langsung dari sel-sel embrionik (meristem apikal). meristem
yang berkembang dari sel embrional. Meristem primer terdapat misalnya pada
kuncup ujung batang dan ujung akar. Meristem primer menyebabkan pertumbuhan
primer pada tumbuhan. Pertumbuhan primer memungkinkan akar dan batang bertambah
panjang. Dengan demikian, tumbuhan bertambah tinggi. Meristem primer dapat
dibedakan menjadi daerah-daerah dengan tingkat perkembangan sel yang
berbeda-beda. Pada ujung batang terdapat meristem apikal. Di dekat meristem
apikal ada promeristem dan ujung meristematik lain yang terdiri dari
sekelompok sal yang telah mengalami diferensiasi sampai tingkat tertentu.
b)
Meristem sekunder : apabila sel-selnya berkembang dan
jaringan dewasa yang sudah mengalami diferensiasi dan spesialisasi (sudah
terhenti pertumbuhannya) tetapi kembali bersifat embrional. Contoh meristem
sekunder adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dikotil dan
Gymnospermae, yang dapat terbentuk dari sel-sel korteks di bawah epidermis.
2.
Jaringan Dewasa
Jaringan
dewasa merupakan jaringan yang terbentuk dari diferensiasi dan spesialisasi
sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem. Diferensiasi adalah perubahan
bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya, sedangkan spesialisasi adalah
pengkhususan sel untuk mendukung suatu fungsi tertentu. Jaringan dewasa pada
umumnya sudah tidak mengalami pertumbuhan lagi atau sementara berhenti
pertumbuhannya. Jaringan dewasa ini ada yang disebut sebagai jaringan permanen.
Jaringan permanen adalah jaringan yang telah mengalami diferensiasi yang
sifatnya tak dapat balik (irreversibel).
Ciri-Ciri Jaringan Dewasa (Permanen) antara lain :
a)
Tidak aktif membelah diri
b)
Berukuran lebih besar dari pada jaringan meristem
c)
Mempunyai vakuola yang berukuran besar, sehingga
memiliki plasma sel yang sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada
dinding sel
d)
Di sela-sela selnya memiliki ruang antarsel
e)
Sel telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan
fungsinya
Fungsi-Fungsi Jaringan Epidermis selain sebagai fungsi pelindung,
jaringan epidermis juga memiliki fungsi lain. Macam-macam fungsi epidermis
adalah sebagai berikut
1)
Membatasi penguapan
2)
Penyerapan dan penyimpan air
3)
Penyokong mekanik
Macam-Macam Jaringan Dewasa (Permanen)
Jaringan dewasa dapat terdiri dari beberapa macam yang dibedakan
berdasarkan dari bentuk dan fungsinya. Macam-macam jaringan dewasa (permanen)
adalah sebagai berikut.
a)
Jaringan Epidermis
(Pelindung)
Jaringan
epidermis adalah lapisan paling luar pada setiap organ tumbuhan seperti akar, batang,
daun, buah, bunga, biji. Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung yang
menutupi seluruh organ tumbuhan. Jaringan epidermis berasal dari protoderm.
Setelah tua
bisa tetap ada atau rusak, dan jika sampai rusak maka jaringan epidermis akan
digantikan oleh gabus. Umumnya lapisan epidermis hanya terdiri dari selapisn
namun ada juga yang lebih dengan bentuk dan ukuran yang beragam. Ciri-Ciri Jaringan Epidermis antara lain.
1)
Memiliki susunan sel rapat tanpa disertai ruang
antarsel
2)
Terdiri dari sel-sel hidup
3)
Dinding sel yang beragam dengan bergantung posisi dan
jenis tumbuhan
4)
Memiliki protoplasma hidup yang mengandung kristal
garam, getah, kristal silikat, dan minyak.
5)
Memiliki vakuola yang berukuran besar yang dapat
berisi antosianin
6)
Tidak berkloroplas, kecuali pada sel penutup, pada
hidrofit, dan tumbuhan dibawah naungan
7)
Mengalami modifikasi dengan membentuk derivat jaringan
epidermis seperti stomata, vilamen, trikomata (rambut-rambut), sel kersik (sel
silika), spina (duri), sel kipas.
b)
Jaringan Parenkim (Dasar)
Jaringan parenkin (dasar) adalah
jaringan yang terdapat diseluruh organ tumbuhan. Jaringan parenkim terbentuk
dari sel-sel yang hidup dengan struktur morfologis dan siologis yang beragam.
Dapat disebut sebagai jaringan dasar karena memiliki peranan sebagai penyusun
sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun, buah, dan biji. Ciri-Ciri Jaringan Parenkim (Dasar) antara
lain .
1)
Terdiri atas sel-sel yang berukuran besar dan
berdinding tipis
2)
Memiliki bentuk sel segi enam
3)
Letak inti sel mendekati dasar sel
4)
Mempunyai banyak vakuola
5)
Dapat bersifat embrional dan meristematik
6)
Mempunyai ruang antarsel
Fungsi-Fungsi Jaringan Parenkim (Dasar)
1)
Sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan
2)
Tempat berlangsungnya fotosintetis
3)
Sebagai jaringan penyokong
Macam-Macam Jaringan Parenkim (Dasar)
Jaringan parenkim (dasar) dikelompokkan menjadi dua macam antara lain sebagai
berikut.
1)
Macam-Macam Jaringan
Parenkim Berdasarkan Fungsinya
a)
Parenkim asimilasi (klorenkim) : mengandung klorofil
dan berfungsi untuk fotosintetis
b)
Parenkim air : jaringan yang terdapat pada tumbuhan
xerofit atau epifit sebagai penimbun/menyimpan air untuk melewati musim
kering.
c)
Parenkim penimbun : Jaringan yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan cadangan makanan. Jaringan ini biasa terdapat pada akar,
buah, umbi, dan batang. Makanan tersebut dapat berbentuk zat-zat padat, tepung,
lemak, protein, gula.
d)
Parenkim udara (Aerenkim) : jaringan yang memiliki
ruang antarsel yang berfungsi dalam mengapungkan tumbuhan di air, hal ini dapat
ditemukan pada tangkai daun Canna sp
e)
Parenkim pengangkut : Jaringan yang berfungsi sebagai
pembuluh angkut baik itu makanan dan maupun air.
2)
Macam-Macam Jaringan
Parenkim Berdasarkan Bentuknya
a)
Parenkim palisade : parenkin penyusun mesofil pada
daun. Jaringan ini terdapat pada biji dengan bentuk sel panjang, tegak,
mengandung banyak kloroplas.
b)
Parenkim bunga karang : jaringan penyusun mesofil daun
yang berukuran tidak tetap serta terdapat ruang antar sel lebar
c)
Parenkim bintang : jaringan yang dapat ditemukan pada
tangkai daun Canna Sp. dengan bentuk seperti bintang yang
bersambungan pada bagian ujungnya
d)
Parenkim lipatan : jaringan yang dapat dijumpai pada
mesiofil daun pinus dan padi. Terjadi perlipatan ke arah dalam pada bagian
dinding sel dan mengandung banyak kloroplas
c.
Jaringan Penyokong/Penguat
Tumbuhan
Jaringan penyokong/penguat adalah
jaringan yang memberikan kekuatan bagi tumbuhan sehingga mampu berdiri tegak.
Jaringan penyokong (penguat) tumbuhan di bagi berdasarkan sifat dan bentuknya
antara lain sebagai berikut.
1)
Jaringan Kolenkim
Jaringan
kolenkim adalah jaringan penyokong atau penguat pada organ tumbuhan muda dan
tanaman herbal. Kolenkim merupakan sel hidup yang sifatnya mirip dengan
parenkim. Ada sel yang mengandung kloroplas dan berperan dalam proses
fotosintetis.
Kolenkim
tersusun dari sel-sel hidup dengan protoplasma yang aktif dan memiliki bentuk
memanjang dengan penebalan yang tidak merata. Jaringan penyokong berfungsi
dalam memperkokoh tumbuhan. Sel-sel yang kuat, tebal dan telah mengalami
spesialisasi. Jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung biji dam belas
veskuler. Ciri-Ciri Jaringan Kolenkim
antara lain
a.
Memiliki struktur yang tebal dan juga kuat
b.
Dapat mengalami spesialisasi
c.
Terdapat pada batang, daun dan biji
d.
Selnya mengalami penebalan pada bagian sudutnya
e.
Penebalan berupa selulosa
f.
Pada umumnya berkelompok membentuk untaian atau
silinder
Fungsi-Fungsi Jaringan Kolenkim antara lain
a.
Menunjang dan memperkokoh bentuk tumbuhan
b.
Melindungi berkas pengangkut
c.
Memperkuat jaringan parenkim
2)
Jaringan Sklerenkim
Jaringan
sklerenkim adalah jaringan penguat yang diri dari sel-sel mati. Sklerenkim
memiliki dinding sel yang kuat, tebal dan mengandung lignin. Sklerenkim terbagi
dari dua macam berdasarkan bentuknya yaitu, serabut dan sklereid (sel batu).
Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem yang terdiri dari sel-sel
panjang dan bergerombol membentuk anyaman atau pita. Misalnya pelepah daun pisang.
Sedangkan pada sklereid (sel batu) adalah jaringan sklerenkim yang bentuk
selnya membulat dengan dinding sel mengalami penebalan. Misalnya pada tempurung
kelapa atau kulit biji beras. Ciri-Ciri
Jaringan Sklerenkim antara lain
a.
Mengalami penebalan pada seluruh bagian dinding sel
b.
Penebalan yang berupa lignin
c.
Berupa sel mati
d.
Pada umumnya ditemukan pada organ tumbuhan yang tidak
lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangna
e.
Terletak pada perisikel, korteks dan diantara xilem
dan floem
Fungsi Jaringan Sklerenkim antara lan
a.
Sebagai alat untuk bertahan terhadap tekanan dari luar
b.
Melindungi dan menguatkan bagian dalam sel
c.
Sebagai alat penyokong
d.
Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan
yang bertugas dalam mengangkut zat. Jaringan ini dibagi menjadi dua antara lain
sebagai berikut.
1)
Xilem
Xilem adalah pengakut zat makanan dengana menyalurkan
air dan mineral dari akar menuju ke daun dan bagian tubuh lainnya. Xilem
terdiri dari dua macam antara lain sebagai berikut
a.
Unsur trakeal, terdiri dari trakea (sel-sel berbentuk
tabung) dan trakeid (sel-sel yang panjang dengan lubang pada dinding selnya)
b.
Serabut xilem, terdiri dari sel panjang degan ujung
yang meruncing
c.
Parenkim xilem, berisi zat seperti cadangan
makanan, tanin dan kristal
2)
Floem
Floem adalah pengangkut zat makanan dari hasil
fotosintetis dari daun ke seluruh tubuh. Floem tersusun antara lain sebagai
berikut.
a.
Bulu tapis, berbentuk tabung dengan ujung yang
berlubang
b.
Sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yang
dekat
c.
Serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit
dan dindingnya tebal
d.
Parenkim floem, selnya hidup, memiliki dinding primer
dengan lubang kecil yang disebut noktah. Parenkim floem berisi tepung, damar,
atau kristal.
e.
Jaringan Gabus
Jaringan gabus adalah jaringan yang
tersusun dari sel-sel gabus yang berbentuk memanjang. Jaringan gabus berfungsi
melindungi jaringan lain yang terdapat dibawahnya agar tidak terlalu agak tidak
terlalu banyak kehilangan air. Sel gabus dapat ditemukan dipermukaan luar
batang. Ciri-Ciri Jaringan Gabus
antar lain
a.
Disusun dari sel-sel parenkim gabus
b.
Merupakan sel mati dan kosong
c.
Berbentuk memanjang dan berdinding gabus
Macam-Macam Jaringan Gabus antara lain.
a.
Felem : jaringan gabus yang dibentuk oleh kambium
gabus berarah luar dan sel-sel matinya
b.
Feloderm : jaringan gabus yang dibentuk kambium gabus
ke arah dalam dan sel-selnya hidup menyerupai parenkim
III.
METODOLOGI
A.
Alat-Alat
1. Mikroskop
2. Kamera
HP
3. Kaca
preparat/object glass
4. Kaca
penutup/deck glass/cover glass
5. Silet
B. Bahan
1.
Tangkai daun sirih
2.
Daun sirih
3.
Daun Rhoeo
discolor
4.
Tangkai daun enceng gondok
5.
Batang pacar air
C.
Prosedur Kerja
1.
Siapkan mikroskop, usahakan mendapat cahaya yang cukup
2.
Buatlahbeberapa sayaran pada permukaan bawah daun
nenas kerang dan irisan melintang daun sirih untuk pengamaatn jaringan
epidermis
3.
Letakkan sayatan pada gelas benda tetesi dengan air
dan tutp dengan kaca penutupnya
4.
Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah
kemudian perbesaran kuat
5.
Foto dan beri keterangan
6.
Untuk pengamatn jaringan parenkim buatlah sayatan
melintang pada tangkai daun sirih, seperti langkah kerja poin 3 sampai 5
7.
Untuk pengamatan jaringan penguat/penyokong buatlah
sayatan melintang pada batang enceng gondok, lalu lakukan langkah kerja seperti
pada poin 3 sampai 5
8.
Untuk pengamatan jaringn pengangkut buatlah sayatan
melintang pada batang pacar air lalu lakukan langkah kerja seperti pada poin 3
sampai 5
IV.
HASIL PENGAMATAN
Gambar
|
Keterangan
|
1.
Daun Sirih (Piper
betle L.)
![]()
Perbesaran
12,5 x 40
2. Daun Rhoeo Discolor
![]()
Perbesaran
10 x 40
3. Tangkai
Daun Enceng Gondok
![]()
Perbesaran
10 x 40
4. Batang
Pacar Air
![]()
Perbesaran
10 x 40
|
1. Dnding sel
2. Vakuola
3. Stomata
Tipe stomata Anisositik
1. Sel
penutup
2. Sel
tetangga
3. Celah
stomata
Tipe Stomata Parasitik
1. Ruang
antar sel
2. Parenkim
penyimpan udara
(Aerenkim)
1. Epidermis
2. Endodermis
3. Xilem
4. Floem
5. Korteks
|
V.
PEMBAHASAN
Adapun hasil
yang diperoleh setelah melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop adalah
sebagai berikut:
1.
Daun Sirih
Daun sirih
merupakan helaian daun berbentuk bundar telur lonjong pada bagian pangkal
berbentuk jantung agak bundar, tulang daun bagian bawah berambur pendek.
Klasifikasi daun sirih adalah sebagai berikut :
a. Kingdom : Plantae
b. Divisi : Magnolyophyta
c. Kelas : Dycotyledoneae
d. Ordo : Piperales
e. Famili : Piperaceae
f. Genus : Piper
g. Spesies : Piper Betle L.
Pada
pengamatan yang dilakukan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 12,5 x 40
dapat terlihat dinding sel, vakuola , dan stomata, tipe stomata tersebut yaitu
Anisositik. Tipe anisositik yaitu sel penutup dikelilingi tiga buah sel
tetangga yang tidak sama besar, satu sel jelas lebih besar dari sel lainnya.
2.
Nenas Kerang
Nenas kerang
(Rhoeo discolor) memiliki struktur
dan fungsi jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya. Klasifikasi
nenas kerang adalah sebagai berikut :
a. Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
b. Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
c. Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
d. Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan
biji)
e.
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
f. Kelas : Liliopsida (berkeping satu /
monokotil)
g. Sub
Kelas : Commelinidae
h. Ordo : Commelinales
i. Famili : Commelinaceae
j. Genus : Rhoeo
k. Spesies : Rhoeo discolor
Pada pengamatan yang dilakukan menggunakan
mikroskop dengan perbesaran 10 x 40 dapat terlihat sel penutup, sel tetangga,
dan celah stomata. Stomata
merupakan salah satu modifikasi jaringan epidermis yang berfungsi sebagai jalan
masuk CO2 dari udara dan keluarnya O2 pada waktu
fotosintesis siang hari, transpirasi, dan respirasi.
Tipe stomata tersebut yaitu parasitik. Tipe
parasitik yaitu setiap penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih dengan panjang sel tetangga
sejajar dengan sel penutup serta celah.
3.
Tangkai enceng gondok
Tangkai
eceng gondok berbentuk bulat menggelembung yang di dalamnya penuh dengan rongga
udara yang berperan untuk mengapungkan tanaman di permukaan air. Klasifikasi
enceng gondok adalah sebagai berikut :
a. Kingdom : Plantae
b. Divisi : Spermatophyta
c.
Sub
divisi : Angiospermae
d. Kelas : Monocotyledoneae
e. Suku : Pontederiaceae
f. Marga : Eichhornia
g. Jenis : Eichornia crassipes
Pada pengamatan yang dilakukan menggunakan mikroskop dengan perbesaran
10 x 45 terlihat ruang antar sel dan jaringan parenkim, dengan rincian sel-selnya besar dan letaknya jarang,
serta selnya berbentuk seperti segi enam.
Jaringan parenkim merupakan jaringan dasar yang ditemukan hampir semua
bagian ( organ ) tumbuhan. Jaringan parenkim ini terdiri dari
sel hidup. Sedangkan berdasarkan fungsinya jaringan parenkim pada tangkai daun enceng
gondok merupakan jaringan parenkim penyimpan udara atau aerenkim.
4.
Pacar air
Tanaman
pacar air (Impatiens balsamina) termasuk tanaman monokotil karena berkas
pembuluhnya menyebar dan memiliki akar serabut. Klasifikasi tanaman pacar air
adalah sebagai berikut :
a.
Kerajaan :
Plantae
b.
Divisi : Magnoliophyta
c.
Kelas
: Magnoliopsida
d.
Ordo
: Ericales
e.
Famili : Balsaminaceae
f.
Genus
: Impatiens
g. Spesies
: Impatiens balsamina
Pada pengamatan yang dilakukan menggunakan mikroskop
dengan perbesaran 10 x 45 terlihat epidermis, endodermis, floem , xilem dan
korteks. Xilem dan floem terletak bersebelahan, floem berada dibagian luar
dari xilem, serta letak xilem dan floem tidak teratur. Fungsi dari floem adalah
untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan,
sedangkan fungsi xilem adalah untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar
sampai kedaun.
VI.
KESIMPULAN
1.
Jaringan adalah sekelompok sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama. Secara garis besar jaringan tumbuhan dapat dibagi menjadi 2
macam yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa.
2.
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus
aktif membelah. Jaringan meristem dapat dibagi menjadi dua macam yaitu jaringan
meristem primer dan meristem sekunder. Berdasarkan letaknya jaringan meristem
dibagi menjadi 3 yaitu meristem apikal, meristem interkalar, meristem lateral.
3.
Jaringan dewasa merupakan jaringan yang
sel-selnya tidak mengalami deferensiasi dan berfungsi sebagai jaringan dewasa,
kemudian dapat melakukan aktivitas meristematis, misalnya kambium felogen
(kambium gabus). Jaringan dewasa terdiri dari epidermis (jaringan pelindung),
parenkim (jaringan dasar), skelerenkim dan kolenkim (jaringan
penguat) dan floem dan kolenkim (jaringan pengakut).
DAFTAR PUSTAKA
Sutrian, Yayan. 2011. Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang
Sel dan Jaringan. PT Rineka Cipta. Jakarta
Samarinda,12
November 2015
Menyetujui,
Pembimbing Praktikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar