Selasa, 12 April 2016

laporan pengamatan jaringan tumbuhan



PERCOBAAN III
PENGAMATAN JARINGAN TUMBUHAN

I.          TUJUAN PERCOBAAN
1.    Mahasiswa mengetahui berbagai macam jaringan tumbuhan
2.    Mahasiswa mengetahui struktur umum jaringan tumuhan
3.    Mahasiswa dapata mengidentifikasi struktur berbagai jaringan pada tumbuhan
4.    Mahasiswa mengetahui fungsi berbagai jaringan tumuhan

II.          DASAR TEORI
Jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur tumbuhan disebut Histologi. Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ (Campbell, 2000).
   Tubuh tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel yang mempunyai asal, fungsi serta struktur yang sama disebut jaringan. Berdasarkan sifat ada dua macam jaringan yang menyusun tumbuhan yaitu jaringan muda mempunyai sifat membelah, sehingga mempunyai fungsi menambah panjang akar ataupun batang. Pertumbuhan yang diawali oleh jaringan yang letaknya dibagian ujung dikenal sebagai tumbuhan primer. Pada beberapa tumbuhan rumput-rumputan perpanjangan batang disebabkan oleh adanya aktif jaringan muda yang terdapat pada pangkal tiap buku.
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.
1.         Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu secara terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Sel meristem biasanya merupakan sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi. Ciri-ciri sel meristem biasanya berdinding tipis, banyak mengandung protoplasma, vakuola kecil, inti besar, dan plastida belum matang. Bentuk sel meristem umumnya sama ke segala arah, misalnya seperti kubus.
Jaringan meristem dikelompokkan dalam beberapa macam antara lain sebagai berikut :
a.         Macam-Macam Jaringan Meristem Berdasarkan Posisi Dalam Tumbuhan
a)   Meristem apikal : terdapat di ujung puncak utama dan pucuk lateral serta ujung akar
b)  Meristem interkalar : terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya pada meristem pangkal ruas tumbuhan anggota suku rumput-rumputan. Meristem lateral terdapat pada kambium pembuluh dan kambium gabus.
c)   Meristem lateral : terletak sejajar dengan permukaan organ ditemukannya, contohnya pada kambium dan kambium gabus (felogen). 
b.        Macam-Macam Jaringan Meristem Berdasarkan Asal Usulnya
a)    Meristem primer : apabila sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrionik (meristem apikal). meristem yang berkembang dari sel embrional. Meristem primer terdapat misalnya pada kuncup ujung batang dan ujung akar. Meristem primer menyebabkan pertumbuhan primer pada tumbuhan. Pertumbuhan primer memungkinkan akar dan batang bertambah panjang. Dengan demikian, tumbuhan bertambah tinggi. Meristem primer dapat dibedakan menjadi daerah-daerah dengan tingkat perkembangan sel yang berbeda-beda. Pada ujung batang terdapat meristem apikal. Di dekat meristem apikal ada promeristem dan ujung meristematik lain yang terdiri dari sekelompok sal yang telah mengalami diferensiasi sampai tingkat tertentu.
b)   Meristem sekunder : apabila sel-selnya berkembang dan jaringan dewasa yang sudah mengalami diferensiasi dan spesialisasi (sudah terhenti pertumbuhannya) tetapi kembali bersifat embrional. Contoh meristem sekunder adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dikotil dan Gymnospermae, yang dapat terbentuk dari sel-sel korteks di bawah epidermis.
2.         Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa merupakan jaringan yang terbentuk dari diferensiasi dan spesialisasi sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem. Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya, sedangkan spesialisasi adalah pengkhususan sel untuk mendukung suatu fungsi tertentu. Jaringan dewasa pada umumnya sudah tidak mengalami pertumbuhan lagi atau sementara berhenti pertumbuhannya. Jaringan dewasa ini ada yang disebut sebagai jaringan permanen. Jaringan permanen adalah jaringan yang telah mengalami diferensiasi yang sifatnya tak dapat balik (irreversibel).
Ciri-Ciri Jaringan Dewasa (Permanen) antara lain :
a)        Tidak aktif membelah diri
b)       Berukuran lebih besar dari pada jaringan meristem
c)        Mempunyai vakuola yang berukuran besar, sehingga memiliki plasma sel yang sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada dinding sel
d)       Di sela-sela selnya memiliki ruang antarsel
e)        Sel telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya

Fungsi-Fungsi Jaringan Epidermis selain sebagai fungsi pelindung, jaringan epidermis juga memiliki fungsi lain. Macam-macam fungsi epidermis adalah sebagai berikut
1)        Membatasi penguapan
2)        Penyerapan dan penyimpan air
3)        Penyokong mekanik

Macam-Macam Jaringan Dewasa (Permanen)
Jaringan dewasa dapat terdiri dari beberapa macam yang dibedakan berdasarkan dari bentuk dan fungsinya. Macam-macam jaringan dewasa (permanen) adalah sebagai berikut.
a)        Jaringan Epidermis (Pelindung)
Jaringan epidermis adalah lapisan paling luar pada setiap organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, buah, bunga, biji. Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung yang menutupi seluruh organ tumbuhan. Jaringan epidermis berasal dari protoderm.
Setelah tua bisa tetap ada atau rusak, dan jika sampai rusak maka jaringan epidermis akan digantikan oleh gabus. Umumnya lapisan epidermis hanya terdiri dari selapisn namun ada juga yang lebih dengan bentuk dan ukuran yang beragam. Ciri-Ciri Jaringan Epidermis antara lain.
1)        Memiliki susunan sel rapat tanpa disertai ruang antarsel
2)        Terdiri dari sel-sel hidup
3)        Dinding sel yang beragam dengan bergantung posisi dan jenis tumbuhan
4)        Memiliki protoplasma hidup yang mengandung kristal garam, getah, kristal silikat, dan minyak.
5)        Memiliki vakuola yang berukuran besar yang dapat berisi antosianin
6)        Tidak berkloroplas, kecuali pada sel penutup, pada hidrofit, dan tumbuhan dibawah naungan
7)        Mengalami modifikasi dengan membentuk derivat jaringan epidermis seperti stomata, vilamen, trikomata (rambut-rambut), sel kersik (sel silika), spina (duri), sel kipas. 

b)        Jaringan Parenkim (Dasar)
Jaringan parenkin (dasar) adalah jaringan yang terdapat diseluruh organ tumbuhan. Jaringan parenkim terbentuk dari sel-sel yang hidup dengan struktur morfologis dan siologis yang beragam. Dapat disebut sebagai jaringan dasar karena memiliki peranan sebagai penyusun sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun, buah, dan biji. Ciri-Ciri Jaringan Parenkim (Dasar) antara lain .
1)        Terdiri atas sel-sel yang berukuran besar dan berdinding tipis
2)        Memiliki bentuk sel segi enam
3)        Letak inti sel mendekati dasar sel
4)        Mempunyai banyak vakuola
5)        Dapat bersifat embrional dan meristematik
6)        Mempunyai ruang antarsel 

Fungsi-Fungsi Jaringan Parenkim (Dasar) 
1)        Sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan
2)        Tempat berlangsungnya fotosintetis
3)        Sebagai jaringan penyokong

Macam-Macam Jaringan Parenkim (Dasar)
Jaringan parenkim (dasar) dikelompokkan menjadi dua macam antara lain sebagai berikut.
1)        Macam-Macam Jaringan Parenkim Berdasarkan Fungsinya
a)         Parenkim asimilasi (klorenkim) : mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintetis
b)        Parenkim air : jaringan yang terdapat pada tumbuhan xerofit atau epifit sebagai penimbun/menyimpan air untuk melewati musim kering. 
c)         Parenkim penimbun : Jaringan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Jaringan ini biasa terdapat pada akar, buah, umbi, dan batang. Makanan tersebut dapat berbentuk zat-zat padat, tepung, lemak, protein, gula. 
d)        Parenkim udara (Aerenkim) : jaringan yang memiliki ruang antarsel yang berfungsi dalam mengapungkan tumbuhan di air, hal ini dapat ditemukan pada tangkai daun Canna sp
e)         Parenkim pengangkut : Jaringan yang berfungsi sebagai pembuluh angkut baik itu makanan dan maupun air. 
2)        Macam-Macam Jaringan Parenkim Berdasarkan Bentuknya
a)         Parenkim palisade : parenkin penyusun mesofil pada daun. Jaringan ini terdapat pada biji dengan bentuk sel panjang, tegak, mengandung banyak kloroplas. 
b)        Parenkim bunga karang : jaringan penyusun mesofil daun yang berukuran tidak tetap serta terdapat ruang antar sel lebar
c)         Parenkim bintang : jaringan yang dapat ditemukan pada tangkai daun Canna Sp. dengan bentuk seperti bintang yang bersambungan pada bagian ujungnya  
d)        Parenkim lipatan : jaringan yang dapat dijumpai pada mesiofil daun pinus dan padi. Terjadi perlipatan ke arah dalam pada bagian dinding sel dan mengandung banyak kloroplas

c.         Jaringan Penyokong/Penguat Tumbuhan
Jaringan penyokong/penguat adalah jaringan yang memberikan kekuatan bagi tumbuhan sehingga mampu berdiri tegak. Jaringan penyokong (penguat) tumbuhan di bagi berdasarkan sifat dan bentuknya antara lain sebagai berikut.


1)        Jaringan Kolenkim
Jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong atau penguat pada organ tumbuhan muda dan tanaman herbal. Kolenkim merupakan sel hidup yang sifatnya mirip dengan parenkim. Ada sel yang mengandung kloroplas dan berperan dalam proses fotosintetis.
Kolenkim tersusun dari sel-sel hidup dengan protoplasma yang aktif dan memiliki bentuk memanjang dengan penebalan yang tidak merata. Jaringan penyokong berfungsi dalam memperkokoh tumbuhan. Sel-sel yang kuat, tebal dan telah mengalami spesialisasi. Jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung biji dam belas veskuler. Ciri-Ciri Jaringan Kolenkim antara lain
a.       Memiliki struktur yang tebal dan juga kuat
b.      Dapat mengalami spesialisasi
c.       Terdapat pada batang, daun dan biji
d.      Selnya mengalami penebalan pada bagian sudutnya
e.       Penebalan berupa selulosa
f.       Pada umumnya berkelompok membentuk untaian atau silinder
Fungsi-Fungsi Jaringan Kolenkim antara lain
a.       Menunjang dan memperkokoh bentuk tumbuhan
b.      Melindungi berkas pengangkut
c.       Memperkuat jaringan parenkim
2)        Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat yang diri dari sel-sel mati. Sklerenkim memiliki dinding sel yang kuat, tebal dan mengandung lignin. Sklerenkim terbagi dari dua macam berdasarkan bentuknya yaitu, serabut dan sklereid (sel batu). Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem yang terdiri dari sel-sel panjang dan bergerombol membentuk anyaman atau pita. Misalnya pelepah daun pisang. Sedangkan pada sklereid (sel batu) adalah jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan dinding sel mengalami penebalan. Misalnya pada tempurung kelapa atau kulit biji beras. Ciri-Ciri Jaringan Sklerenkim antara lain
a.       Mengalami penebalan pada seluruh bagian dinding sel
b.      Penebalan yang berupa lignin
c.       Berupa sel mati
d.      Pada umumnya ditemukan pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangna
e.       Terletak pada perisikel, korteks dan diantara xilem dan floem 
Fungsi Jaringan Sklerenkim antara lan
a.       Sebagai alat untuk bertahan terhadap tekanan dari luar
b.      Melindungi dan menguatkan bagian dalam sel
c.       Sebagai alat penyokong
d.        Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang bertugas dalam mengangkut zat. Jaringan ini dibagi menjadi dua antara lain sebagai berikut.
1)        Xilem
Xilem adalah pengakut zat makanan dengana menyalurkan air dan mineral dari akar menuju ke daun dan bagian tubuh lainnya. Xilem terdiri dari dua macam antara lain sebagai berikut
a.         Unsur trakeal, terdiri dari trakea (sel-sel berbentuk tabung) dan trakeid (sel-sel yang panjang dengan lubang pada dinding selnya)
b.        Serabut xilem, terdiri dari sel panjang degan ujung yang meruncing
c.         Parenkim xilem, berisi zat  seperti cadangan makanan, tanin dan kristal


2)        Floem
Floem adalah pengangkut zat makanan dari hasil fotosintetis dari daun ke seluruh tubuh. Floem tersusun antara lain sebagai berikut. 
a.         Bulu tapis, berbentuk tabung dengan ujung yang berlubang 
b.        Sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yang dekat
c.         Serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit dan dindingnya tebal 
d.        Parenkim floem, selnya hidup, memiliki dinding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah. Parenkim floem berisi tepung, damar, atau kristal. 
e.         Jaringan Gabus
Jaringan gabus adalah jaringan yang tersusun dari sel-sel gabus yang berbentuk memanjang. Jaringan gabus berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat dibawahnya agar tidak terlalu agak tidak terlalu banyak kehilangan air. Sel gabus dapat ditemukan dipermukaan luar batang. Ciri-Ciri Jaringan Gabus antar lain 
a.         Disusun dari sel-sel parenkim gabus
b.        Merupakan sel mati dan kosong
c.         Berbentuk memanjang dan berdinding gabus
Macam-Macam Jaringan Gabus antara lain.
a.       Felem : jaringan gabus yang dibentuk oleh kambium gabus berarah luar dan sel-sel matinya
b.      Feloderm : jaringan gabus yang dibentuk kambium gabus ke arah dalam dan sel-selnya hidup menyerupai parenkim

III.          METODOLOGI
A.      Alat-Alat
1.    Mikroskop
2.    Kamera HP
3.    Kaca preparat/object glass
4.    Kaca penutup/deck glass/cover glass
5.    Silet
B.       Bahan
1.    Tangkai daun sirih
2.    Daun sirih
3.    Daun Rhoeo discolor
4.    Tangkai daun enceng gondok
5.    Batang pacar air
C.       Prosedur Kerja
1.    Siapkan mikroskop, usahakan mendapat cahaya yang cukup
2.    Buatlahbeberapa sayaran pada permukaan bawah daun nenas kerang dan irisan melintang daun sirih untuk pengamaatn jaringan epidermis
3.    Letakkan sayatan pada gelas benda tetesi dengan air dan tutp dengan kaca penutupnya
4.    Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah kemudian perbesaran kuat
5.    Foto dan beri keterangan
6.    Untuk pengamatn jaringan parenkim buatlah sayatan melintang pada tangkai daun sirih, seperti langkah kerja poin 3 sampai 5
7.    Untuk pengamatan jaringan penguat/penyokong buatlah sayatan melintang pada batang enceng gondok, lalu lakukan langkah kerja seperti pada poin 3 sampai 5
8.    Untuk pengamatan jaringn pengangkut buatlah sayatan melintang pada batang pacar air lalu lakukan langkah kerja seperti pada poin 3 sampai 5


IV.          HASIL PENGAMATAN
Gambar
Keterangan

1.      Daun Sirih (Piper betle L.)


Perbesaran 12,5 x 40

2.      Daun Rhoeo Discolor


Perbesaran 10 x 40



3.      Tangkai Daun Enceng Gondok


Perbesaran 10 x 40

4.      Batang Pacar Air


Perbesaran 10 x 40


1.       Dnding sel
2.      Vakuola
3.      Stomata
Tipe stomata Anisositik










1.      Sel penutup
2.      Sel tetangga
3.      Celah stomata
Tipe Stomata Parasitik










1.      Ruang antar sel
2.      Parenkim penyimpan udara
(Aerenkim)











1.      Epidermis
2.      Endodermis
3.      Xilem
4.      Floem
5.      Korteks



V.          PEMBAHASAN
Adapun hasil yang diperoleh setelah melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop adalah sebagai berikut:
1.        Daun Sirih
Daun sirih merupakan helaian daun berbentuk bundar telur lonjong pada bagian pangkal berbentuk jantung agak bundar, tulang daun bagian bawah berambur pendek. Klasifikasi daun sirih adalah sebagai berikut :
a.     Kingdom      : Plantae
b.    Divisi            : Magnolyophyta
c.     Kelas            : Dycotyledoneae
d.    Ordo             : Piperales
e.     Famili           : Piperaceae
f.     Genus           : Piper
g.    Spesies         : Piper Betle L.
Pada pengamatan yang dilakukan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 12,5 x 40 dapat terlihat dinding sel, vakuola , dan stomata, tipe stomata tersebut yaitu Anisositik. Tipe anisositik yaitu sel penutup dikelilingi tiga buah sel tetangga yang tidak sama besar, satu sel jelas lebih besar dari sel lainnya.

2.        Nenas Kerang
Nenas kerang (Rhoeo discolor) memiliki struktur dan fungsi jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya. Klasifikasi nenas kerang adalah sebagai berikut :
a.    Kingdom      : Plantae (Tumbuhan)
b.    Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
c.     Divisi           : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
d.   Super Divisi  : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
e.     Divisi         : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
f.     Kelas            : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
g.    Sub Kelas     : Commelinidae
h.    Ordo             : Commelinales
i.      Famili           : Commelinaceae
j.      Genus           : Rhoeo
k.    Spesies          : Rhoeo discolor
Pada pengamatan yang dilakukan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 x 40 dapat terlihat sel penutup, sel tetangga, dan celah stomata. Stomata merupakan salah satu modifikasi jaringan epidermis yang berfungsi sebagai jalan masuk CO2 dari udara dan keluarnya O2 pada waktu fotosintesis siang hari, transpirasi, dan respirasi. Tipe stomata tersebut yaitu parasitik. Tipe parasitik yaitu setiap penutup diiringi sebuah sel tetangga  atau lebih dengan panjang sel tetangga sejajar dengan sel penutup serta celah.

3.        Tangkai enceng gondok         
Tangkai eceng gondok berbentuk bulat menggelembung yang di dalamnya penuh dengan rongga udara yang berperan untuk mengapungkan tanaman di permukaan air. Klasifikasi enceng gondok adalah sebagai berikut :
a.    Kingdom      : Plantae
b.    Divisi            : Spermatophyta
c.    Sub divisi     : Angiospermae
d.   Kelas            : Monocotyledoneae
e.    Suku             : Pontederiaceae
f.     Marga           : Eichhornia
g.    Jenis              : Eichornia crassipes 
Pada pengamatan yang dilakukan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 x 45 terlihat ruang antar sel dan jaringan parenkim, dengan rincian sel-selnya besar dan letaknya jarang, serta selnya berbentuk seperti segi enam.  Jaringan parenkim merupakan jaringan dasar yang ditemukan hampir semua bagian ( organ ) tumbuhan. Jaringan parenkim ini terdiri dari sel hidup. Sedangkan berdasarkan fungsinya jaringan parenkim pada tangkai daun enceng gondok merupakan jaringan parenkim penyimpan udara atau aerenkim.
4.        Pacar air
Tanaman pacar air (Impatiens balsamina) termasuk tanaman monokotil karena berkas pembuluhnya menyebar dan memiliki akar serabut. Klasifikasi tanaman pacar air adalah sebagai berikut :
a.    Kerajaan       : Plantae
b.    Divisi            : Magnoliophyta
c.    Kelas            : Magnoliopsida
d.   Ordo             : Ericales
e.    Famili           : Balsaminaceae
f.     Genus           : Impatiens
g.    Spesies          : Impatiens balsamina
Pada pengamatan yang dilakukan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 x 45 terlihat epidermis, endodermis, floem , xilem dan korteks. Xilem dan floem terletak bersebelahan, floem berada dibagian luar dari xilem, serta letak xilem dan floem tidak teratur. Fungsi dari floem adalah untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan, sedangkan fungsi xilem adalah untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar sampai kedaun.
VI.          KESIMPULAN
1.      Jaringan adalah sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Secara garis besar jaringan tumbuhan dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu  jaringan muda dan jaringan dewasa. 
2.      Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus aktif membelah. Jaringan meristem dapat dibagi menjadi dua macam yaitu jaringan meristem primer dan meristem sekunder. Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibagi menjadi 3 yaitu meristem apikal, meristem interkalar, meristem lateral.
3.      Jaringan dewasa merupakan jaringan yang sel-selnya tidak mengalami deferensiasi dan berfungsi sebagai jaringan dewasa, kemudian dapat melakukan aktivitas meristematis, misalnya kambium felogen (kambium gabus). Jaringan dewasa terdiri dari epidermis (jaringan pelindung), parenkim (jaringan dasar), skelerenkim dan kolenkim (jaringan penguat) dan floem dan kolenkim (jaringan  pengakut).

DAFTAR PUSTAKA

Sutrian, Yayan. 2011. Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan. PT Rineka Cipta. Jakarta









                                                                            Samarinda,12 November 2015

Menyetujui,

Pembimbing                                                                Praktikan





Tidak ada komentar:

Posting Komentar